Unwed Father (1997) - full transcript

A carefree college student has his life turned upside down when his out-of-wedlock baby is suddenly left on his doorstep. He suddenly finds that he can no longer cope with being in school and performing in a rock band and has to face decisions on how to care for the infant.

AYAH YANG TAK MENIKAH
Subtitel Indonesia oleh:
Lebah Jelek (082170354035)

Kalian pasti akan
sangat suka ini!

Suasana hatiku
sedang sangat bagus.

Oh, ini akan jadi
malam yang panjang.

Bukankah ibumu akan membunuhmu
jika kau pulang telat?

Oh, yang benar saja.
Lupakan dia. Ini hari Jumat!

Band ini sangat keren, ya?

Vokalisnya tampan, ya?

Dia pastinya pikir begitu.

Apa yang perlu dipikirkan lagi?

Lihat gadis yang berbaju merah itu.



Aku akan incar temannya.

Itu bagus sekali!

Sangat mirip dengannya.

Gambarku tak sebagus itu. /
Tidak, aku suka gambarmu.

Terima kasih, semuanya.
Terima kasih sudah datang dan...

...aku ingatkan, kami akan tampil lagi di sini
besok malam pukul 9, 10, 11 dan di Hari Buruh...

Ya, ayo pergi. /
Jika kalian berkesempatan bulan depan...

Tunggu sebentar, tunggu...

Permisi.

Hei...

Kau belum boleh pergi. /
Kenapa?

Tidak sebelum aku
melihat gambarmu.

Bagus sekali.

Tidak, persis di sini.
Persis di sini.



Kau bercanda, kan? /
Aku serius.

Sudah lama aku menginginkannya.
Aku ingin kau merancangnya.

"Untuk Jason dari Melanie",
tepat di sini.

Tapi tulisan ini akan terhapus.

Yah, tidak juga.
Pura-pura saja ini menempel selamanya.

Wow! Kita...
Kita tak bisa biarkan ini berlalu...

Daah!

Daah!

Kita mau ke mana?

Tempat favoritku di planet ini.

Terima kasih.

Apa?

Apa? Ini punyamu?

Tidakkah kau membaca majalah People?
Semua bintang rock punya kapal pesiar.

Wow...
Ini luar biasa.

Baiklah, ini bukan punyaku.
Ini punya ayahku.

Ini dia.

Apa itu?

Apa itu lonceng angin?

Tidak, itu kawat layar
yang membentur tiang.

Terdengar seperti musik.

Ya, kau benar soal bunyi itu.

Tak pernah kusadari betapa
aku menyukai laut, hingga aku pindah...

Aku baru saja menyelesaikan kuliah
tahun duaku di Universitas Negeri Ohio, jadi...

...hal pertama yang kulakukan saat
aku kembali ke kota ini adalah pergi berlayar.

Aku bisa percaya itu.

Aku merasakan hal yang
sama saat aku memainkan gitar.

Merasa tenang...

Hal lainnya tidak lagi penting.
Kau tahu maksudku?

Ya.
Ya, aku tahu.

Pernah merasakannya
saat kau melukis?

Kadang-kadang...

Itu yang kurasakan saat ini...

Aku juga.

Sejak pertama kali
aku melihatmu.

Jason, apa kau punya...

Tak apa-apa...

Buu! / Astaga, Ibu, aku di sini.
Tak bisakah Ibu mengetuk?

Sudah, setengah jam yang lalu.
Harusnya sudah aman saat ini.

Baiklah...
Siapa namanya?

Aku benci saat Ibu melakukan ini.

Oh, ya, seolah Ibu sungguh berpikir kau pernah
berdandan seperti ini untuk Gina, teman senimu.

Hei, kau mau
anting-anting mawar Ibu?

Astaga, sempurna!

Ya, Ibu ada kencan panas
dengan Brad Pitt di sofa malam ini.

Seolah Ibu tak akan
pernah merindukannya.

Jadi? Ayolah!

Ibu ke sini untuk mendengar
gosip. Dia seperti apa?

Apa dia sudah menciummu?

Apa dia tampan?

Astaga, Ibu...
Dia adalah impian.

Kau tampak cantik, Sayang.

Terima kasih.

Ayah, ayolah.
Kasihanilah aku.

Alarmmu berbunyi dua kali.

Kau bisa tidur larut malam minggu depan
saat kau di asrama. Ayo, bangun!

Apa aku bocah 8 tahun? /
Kau juga tak berpakaian untuk bekerja.

Sarapan telurmu akan jadi dingin.

Aku membuatkan... /
Pagi, Ayah. Lillian. / Hai, Nak.

Hai, Tampan.
Tidurmu nyenyak?

Ya.

Jason, kau sudah ambil
plat MV untuk sedan Zimmer?

Ayah tak lihat dokumennya di sini. /
Ya, Ayah. Semuanya sudah di showroom.

Dan...

Ada apa dengan jual beli
yang ini?

Bisakah aku minum kopiku dulu?

Kau tahu? Kau harus fokus 100%
untuk memenangkannya.

Jika kau tak berhasil menjualnya,
orang lain yang akan menjualkannya.

Tidak, terima kasih.

Kau tak apa?

Ya.

Ya, aku baik-baik saja.

Apa yang harus kulakukan?

Aku telat 3 minggu.
Aku mual.

Aku terus saja makan... /
Aku tahu...

Tidak, kau tak tahu.

Ibuku baru berumur 15 tahun
saat dia mengandungku.

Seumur hidupku dia mengatakan padaku
aku bisa menghancurkan hidupku...

...hanya dengan satu menit yang bodoh. /
Dia bilang begitu padamu?

Dia baru 15 tahun saat
dia mengandungku.

Orangtuanya mengusirnya.

Jika aku berbuat kesalahan dalam hidupku,
inilah kesalahan yang tak bisa dia maafkan.

Aku tak boleh hamil.
Tak boleh.

Sebelum kau mulai panik...

...ayo ke toko, kita beli tes kehamilan,
dan kita cari tahu pastinya.

Gina, aku sudah tes kehamilan.

Tidak...

Baiklah...
Baiklah.

Kau sudah memberitahu pria itu?

Tidak, aku sudah bilang apa
yang terjadi di Sanctum malam berikutnya.

Aku tidak pernah lagi
melihatnya sejak saat itu.

Tidakkah kalian pakai sesuatu?

Maafkan aku.
Maafkan aku.

Kau tidak perlu ceramah.

Apa kau punya nomor teleponnya?

Aku bahkan tak tahu
nama belakangnya.

Yah, setidaknya kita tahu
di mana menemukannya.

Astaga. Lihat dia pamer!

Aku tak percaya aku begitu bodoh,
termakan oleh rayuannya... / Hentikan.

Berhentilah menyalahkan dirimu, oke?

Sekarang, apa yang
ingin kau lakukan di sini?

Entahlah. Aku harus
membahasnya dengan Jason.

Ini anaknya juga.

Pizza, tak ada panekuk!

Bisakah kau berhenti
bicara tentang makanan?

Ayolah, aku mau dengar
tentang musik.

Kau tahu? Kita harus mempersiapkan
tentang konser Hari Buruh.

Sound system barunya luar biasa.

Hei...

Apa kabarmu? Sudah
agak lama aku tak melihatmu.

Apa kau suka pertunjukannya?

Bisakah kita bicara sebentar?

Ya, tentu.

Hei, aku akan segera kembali.

Dan kau yakin 100%
itu anakku?

Aku... aku cuma bertanya.

Yah, ini bisa jadi
anak siapa saja.

Dengar. Aku tak bermaksud
bersikap kasar, oke? Tapi...

Kau tentunya saat itu
bukanlah seorang perawan...

Maksudku, aku mengenalmu selama
10 menit dan kau tergila-gila padaku...

Kau tak bisa berharap bahwa aku
percaya itu tak terjadi dengan pria lain.

Kau tak tahu apa-apa tentangku.

Kau benar.

Kau benar.
Itu bukan urusanku.

Itu sudah terjadi.
Tak ada yang salah.

Kau sedang berada dalam
kekacauan, dan kau perlu jalan keluar.

Kau tahu?

Salah seorang temanku
di grup band...

...juga mengalami sesuatu
yang sangat mirip dengan hal ini.

Dan mereka menemukan tempat yang bagus.
Tempat yang bersih, pribadi dan...

...aku bisa memberimu uang
jika kau perlu. Maksudku...

Aku akan mengantarmu ke sana
jika kau terjebak macet.

Hei, Jason!
Kami sudah siap!

Dengar, aku harus pergi.
Jika kau perlu sesuatu...

...tinggal bilang saja padaku, oke?
Aku akan berada di sana untukmu.

ABORSI MENGHILANGKAN NYAWA!

Aku tak bisa lakukan ini. /
Ayolah.

Abaikan saja mereka.

Jangan lihat ke kiri.
Jangan lihat ke kanan.

Tidak, bukan itu maksudku.

Kau tahu yang kumaksud.

Kita sudah bahas ini ribuan kali.

Dan pilihan apa
yang kau punya?

Kau tak bisa membesarkan
anak sendirian.

Bagaimana kalau ibuku
yang membesarkannya?

Dengarkan aku.

Dengarkan aku.

Kau pasti bisa lakukan ini, oke?

Dan setahun lagi kau akan kuliah... /
Tidak. / Kau akan belajar...

Tidak, aku tak akan
bisa lakukan ini.

Aku tak akan bisa jalani hidupku. /
Lantas kenapa?

Kau akan buang masa depanmu
begitu saja?

...persis di sana!
Mundur sekarang juga!

Ayo cepat!

Ayo! / Mundur! /
Tenang, tenang!

Tak apa, tak apa...

Tak apa, tak apa...

Tak bisakah kau buat bayi itu tenang
10 menit saja tanpa bantuan Ibu?

Sini. / Aku baru saja
menidurkannya.

Berikan padaku.
Dia mungkin ngompol.

Aku baru saja ganti popoknya. /
Baiklah, kau sudah berikan susunya?

Ini nyeri kolik, Ibu.
Dokter bilang... / Kau tahu?

Aku tahu apa itu kolik.
Kau tak perlu memberitahuku.

Percayalah. Kolikmu dulu
yang terparah.

Kukira aku akan gila
karena tangisanmu dulu.

Dan aku berencana
lompat dari jembatan.

Andai saja aku tahu, kau
akan dewasa lalu lakukan ini... / Ibu...

Ibu ingin aku lakukan apa?

Harus berapa kali kukatakan aku menyesal,
dan itu tak akan mengubah apa pun.

Ya, tapi pernahkah kau berpikir
bagaimana kita akan lalui ini?

Aku sudah berjuang siang malam untuk menghidupi
kita berdua, apa lagi untuk biaya kuliah senimu....

Aku tahu, Ibu, aku tahu.

Halo?
Mel?

Berikan padaku.

Ayolah, Sayang...

Mel?

Hei. Aku bawakan
makanan dari tempat kerja.

Dan tebak dengan siapa
aku bertemu di mall?

Kurasa dia di sini
untuk musim panas ini.

Saluran udara ganda, fitur standar,
dan kantong udara teraman di pasaran.

Nah, itu bukan bualanku,
tapi itu untuk konsumen plus.

Sayang, itu masuk akal.

Dan juga ada ruang lapang di belakang
untuk perjalanan ke rumah Nenek.

Tuntut dia untuk biaya anak.

Keluarganya kaya raya.

Ya, kenapa? Dia hanya akan menyangkal
lagi bahwa dia adalah ayahnya Sean.

Ada tes DNA yang bisa kau lakukan untuk
membuktikan dia ayahnya Sean... / Ya, tentu.

Jika dia setuju untuk tes DNA itu.
Sama halnya dengan akte kelahiran.

Si pria tidak harus menandatangani
apa pun jika dia tidak mau.

Ayolah, pertunjukan kami akan
sepanjang musim panas. Pasti luar biasa.

Kalian akan main di Sanctum lagi?

Tidak, kami ada antrian konser
di Seattle, dan Vancouver...

...dan kami bertemu
seseorang di San Francisco,

...dia akan membantu kami
untuk rekaman ke CD. / Benarkah?

Ya. /
Hai!

Aku pemain bas.

Kau mau bir?

Ibu, sudah kubilang,
aku yang akan melakukannya.

Ya, terlambat.
Sudah selesai.

Tabungan berbulan-bulan untuk
menggantikan karpet tua itu...

...sehingga kita bisa
punya sesuatu yang bagus.

Kurasa Ibu bisa ucapkan
selamat tinggal untuk itu.

Sean mengompol di piyamanya,
aku harus mengganti bajunya sebelum...

Yah, bayi memang begitu. Lihat?
Itu tak akan pernah berhenti.

Apakah Ibu tak akan
pernah memaafkanku?

Aku membuat kesalahan besar.
Aku menghancurkan hidupku.

Bukankah itu sudah cukup? /
Kau ingin tahu sesuatu?!

Hidupmu bukanlah satu-satunya
yang hancur, oke?

Kaulah satu-satunya dalam
hidupku yang aku banggakan.

Satu-satunya!

Aku bahkan tak lagi
punya hal itu.

Aku akan cari apartemen
segera setelah aku bekerja.

Benarkah? Siapa yang
akan mengurus Sean? / Aku!

Oh, bagus. Sekarang
aku membuatnya terbangun.

Yah, setidaknya dia
anak laki-laki.

Dia tak akan hamil dan
berharap kau akan mengurusnya.

Ibu ingin aku lakukan apa? Pindah
ke jalanan? Menyayat pergelangan tanganku?!

Kenapa kau tak biarkan
dia diadopsi?

Kenapa Ibu tak lakukan itu
padaku?

Akan jauh lebih mudah daripada ini.
Apa pun akan jauh lebih mudah!

Maafkan aku untuk segalanya.
Jangan cari kami. Salam sayang, Melanie.

Aku datang!

Apa?

Ini putramu.

Apa maksudmu?

Namanya Sean.

Apa yang kau lakukan?

Apa kau gila?

Aku berencana meninggalkannya
di sini di beranda depan.

Lalu terpikir olehku...
dia akan terbangun...

...dan tak seorang pun bersamanya.
Dia akan sangat ketakutan.

Katakan padanya aku menyayanginya. /
Hei, tunggu sebentar.

Dia sedang menangis.
Bisakah kau lakukan sesuatu?

Sean, tak apa, tak apa.

Dia punya selimut kecil biru
dengan gambar beruang.

Saat kau berikan botol susunya... /
Dengar... / Kau harus...

Aku tak akan memberikanmu
uang untuknya, oke? / Ya!

Dengar. Aku sudah lakukan
semuanya sendirian.

Kau tak lakukan apa pun.
Sekarang giliranmu!

Dia anakmu juga! /
Aku tak tahu itu.

Aku tahu!

Dengar.
Kau punya banyak uang...

...dan orangtua yang
menyayangimu.

Jason! / Kau bisa memberinya
rumah yang bagus, aku tak bisa!

Sudah kucoba,
tapi aku tak bisa!

Tak ada orang lain lagi,
tak ada! / Siapa itu?

Aku harus pergi.

Ayah, tunggu.
Aku bisa atasi ini.

Hei, hei, tunggu!
Tunggu sebentar! Hei!

Kau bahkan tak tahu
nama belakangnya?

Bagaimana dengan alamatnya?

Ayah, aku hanya mengenalnya
satu malam.

Dia datang pada salah satu konserku.
Aku tak punya hubungan dengannya.

Tapi kau berhubungan
seks dengannya. / Sekali.

Tanpa pelindung?

Kurasa.

Tidak bertanggung jawab, bodoh... /
Apa yang kau pikirkan?

Kau beruntung hanya
seorang anak yang kau urus.

Kurasa aku tak akan
pilih kata "beruntung".

Apa dia mencoba
mendapatkan uang darimu?

Tidak. Tidak. Belum.

Yah... Tak ada bukti
bayi itu anakmu.

Pasti ada suatu tempat
kita bisa membawanya.

Pengadilan keluarga, dinas sosial,
pasti ada seseorang.

Aku akan telepon pengacaraku.

Aku bisa mencekikmu
atas masalah yang kau bawa ini.

Aku akan buat kau lolos dari
tuduhan pembunuhan, karena ibumu meninggal.

Tapi ini luar biasa buruk,
bahkan untuk dirimu.

Brandon.
Don Kempler.

Hei, apa kabarmu?

Kau menikmati mobil itu?

Dengar. Ada sesuatu
yang ingin kubicarakan denganmu.

Oh, ini bukan salahmu, Sayang...

Tak satu pun salahmu...

Ini situasi yang baru.

Biasanya sang ibu yang dititipi bayi
dalam tas, sedangkan si ayah lari.

Kami cuma perlu panduan
tentang hak-hak putraku.

Dan kau, Jason?
Apa yang kau mau?

Aku ingin rumah yang aman,
di mana ada yang menginginkannya...

Dengar, tak bisakah dia adopsi?

Tidak tanpa sidang penghapusan
hak orangtua.

Kau bilang bahwa ibu Sean... /
Dia sudah pergi...

Dia menghilang. Kami meminta
polisi melacaknya...

...tapi tanpa nama belakang,
itu mustahil.

Kita masih perlu persidangan,

...sementara itu, anak itu
bisa dimasukkan ke panti asuhan...

Sempurna. /
Jika kita punya tempat untuknya.

Bagaimana kalau aku letakkan
dia di keranjang di suatu tempat?

Jika tak ada alternatif yang aman,
kita harus tempatkan dia tempat sementara.

Dia mungkin saja dikirim ke luar negeri
ke sekelompok perumahan.

Itukah yang mau kau lihat untuk
bayi yang mungkin saja putramu, atau cucumu?

Apa yang membuatmu
beranggapan kami keluarga?

Ini cuma soal perkataan wanita itu
bertentangan dengan perkataannya.

Aku bisa berikan 3 nama lab yang
melakukan tes sapuan pipi dalam...

...untuk menentukan hubungan darah.

Dan jika itu membuktikan
dia bukan anakku...

Maka itu lebih menguatkan posisimu...

...dan kita harus menempatkannya
di mana pun kita bisa.

Bagus. Terima kasih.

Yang kuperlukan hanyalah
sedikit bantuan.

Jason?

Kurasa bayi itu
perlu ganti popok?

Ya, tadinya aku bermaksud
mengatakan itu.

Baiklah.

Tolong tahan kepalanya.

Tak apa. Ayo, ayo.

Selesai.

Hasilnya keluar setelah
3-4 minggu.

Apa? 3-4 minggu? /
Tidak, tidak. Itu tak bisa diterima.

Dengar. Tolonglah aku.

Apa ada cara agar hasilnya
didapat lebih cepat?

Tidak, kecuali kau menemukan
cara baru untuk mengkultur sel.

Tunggu.
Kau mau ke mana?

Aku tak akan mengurus anak ini
selama sebulan, oke?

Tempatkan dia di panti asuhan. /
Kau dengar apa yang dokter itu katakan.

Ayah, bagaimana aku bisa
berurusan dengan anak ini?

Ayolah. Aku bekerja untukmu, Jason.
Aku ada pertunjukan di akhir pekan.

Aku sedang membuat lagu demo.

Aku tak bisa berhenti sekarang.

Aku punya berita untukmu.
Hidupmu memang sudah berhenti.

Oleskan di luar telinga
dengan bola kapas. Lihat?

Sudah kubilang, aku tak akan
perlu tahu semua ini.

Yah, suatu hari nanti
kau akan memerlukannya.

Ayo kita berdiri.

Kau anak yang manis.

Ibumu pasti sangat merindukanmu.

Dia pasti akan kembali.

Jangan khawatir.
Dia pasti kembali.

Tak ada ibu yang bisa
jauh dari anaknya terlalu lama.

Bukan begitu, Sayang? /
Kuharap kau benar.

Bung, aku tak bisa.

Ini mimpi buruk.

Apa rencanamu?

Aku akan temukan Melanie dan
membuatnya membawa anak itu kembali.

Bagaimana menemukannya, Bung?
Kau tak mengenalnya dari Adam, kan?

Kau bahkan tak berkencan
dengannya sama sekali.

Tomat!
Tomat!

Aku tahu dia bekerja di sini.
Dia memakai seragam kerja.

Yang kuperlukan hanyalah
nomor telepon atau alamat...

Kami tak bisa memberikan informasi pribadi
tentang karyawan kami. / Tunggu sebentar...

Aku juga bekerja di bidang ritel.
Aku mengerti kebijakan perusahaan.

Tapi, kau pasti punya ketentuan
untuk urusan keluarga mendesak.

Percayalah, ini mendesak.

Melanie meninggalkanku anak, dan aku
khawatir dengan perkembangannya...

Ya, Tuhan...

Terima kasih sudah membantuku.

Membantumu?

Dengar. Asal kau tahu saja.

Aku cuma membantu
temanku dan bayinya.

Aku bahkan tak peduli
jika kau mati dan membusuk.

Bawa bayi ini dan
temui aku di dalam, oke?

Kenapa kau tak meneleponku?

Itu urusan Melanie, terserah
dia dan bayinya mau ke mana.

Tess, aku ada kabar untukmu.

Astaga...

Apakah dia itu orangnya?

Kau mustahil adalah ibunya Melanie.
Kau lebih seperti saudarinya.

Aku tak percaya ini.

Dia meninggalkan anak itu padamu?

Percayalah.
Aku tahu yang kau rasakan.

Oh, benarkah?

Kurasa tidak.

Baiklah. Kau benar.
Aku mustahil bisa bayangkan...

...betapa sakitnya hilang kontak
dengan putri yang kau besarkan.

Dengar. Biar kubantu kau menemukannya. /
Kau tahu? Berani sekali kau datang ke sini...

...mencari Melanie sekarang.
Ke mana saja kau setahun yang lalu?

Dengar. Aku pastikan,
aku tak akan menyusahkanmu.

Apa pun yang Melanie pikirkan,
jelas bahwa Sean pantas berada di rumahmu.

Tidak akan. Aku tak akan
membantumu untuk ini. Tidak akan.

Anak ini perlu seorang ibu.

Dengar. Tolong tampung dia di rumahmu,
sampai aku temukan Melanie, oke?

Jika Melanie ingin dirinya ditemukan,
percayalah, kau pasti sudah tahu.

Tidakkah kau peduli sama sekali?

Lebih dari yang bisa
kau bayangkan.

Dengar. Melanie telah membuat
keputusannya. Itu...

Itu di luar kuasaku sekarang.

Ada kerja yang
harus kulakukan.